Yuk
Jauhi Anak dari Stunting !
Stunting.
Sebagian orang mungkin teralalu asing
dengan kata ini bagaimana tidak karena di Indonesia prevelensinya sangat besar.
Apa itu
Stunting ? Stunting adalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang, sehingga mengalami gangguan pertumbuha atau biasa disebut kerdil.
Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia
2 tahun. Stunting ini mulai dipengaruhi pada saat seribu hari pertama kehidupan
dimulai dari dalam kandungan.
Hasil
pantauan status gizi (PSG) mencatat bahwa prevalensi balita yang mengalami
stunting sebesar 29,6% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Namun, pada tahun
2019 stunting ditargetkan turun menjadi 28%. Batas maksimal stunting bayi
adalah 20% artinya stunting balita di Indonesia
saat ini masih diatas batas toleransi yang diterapkan oleh Badan Kesehatan
Dunia.
Penyebab
stunting itu sendiri bermacam-macam, yaitu :
1. Faktor
gizi yang dialami oleh ibu hamil
2.
Kurangnya
pengetahuan mengenai kesehatan
3.
Layanan
kesehatan yang terbatas
4.
Kurangnya
akses kepada makanan bergizi
5.
Kurangnya
akses air bersih dan sanitasi.
Stunting
ini sangat memiliki dampak yang sangat merugikan tidak hanya untuk sang ibu
akan tetapi juga kepada sang anak. Ketika sang anak mengalami stunting maka
perkembangan otak dan fisik terhambat itu terjadi ketika sudah melewati umur 2
tahun, sang anak juga akan rentang dengan yang namanya penyakit baik demam,
flu, dan lain-lain, stunting juga dapat mengakibatkan prestasi anak menurun
bahkan sulit untuk berprestasi, kenapa ? karena lambatnya otak sehingga
mengakibatkan sang anak sulit untuk berpikir. Stunting juga memiliki gejala
untuk jangka panjang stunting dapat menyebabkan obesitas, penurunan glukosa dan
jantung coroner.
Sedikit cerita
saya mempunyai keponakan dari anak kakak saya namanya Siti Khofifah biasa
dipanggil Fifah. tidak bisa dipungkiri
walaupun saya cowok tapi karena saya anak bungsu mau tidak mau dulu saya harus
mengasuh Fifah setiap saya pulang sekolah. Fifah kecil selalu bersama saya
sejak Fifah lahir walaupun kadang suka kesal sama kakak saya tapi akhirnya
tetap saya juga yang mengasuh. Selengkapnya akan diceritakan.
Sekarang pertanyaannya apakah stunting dapat
dicegah ? jawabannya bisa. Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama
kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan. Lalu bagaimana cara penanganan
stunting ?
Penanganan
stunting
Secara
umum stunting dapat di cegah melalui beberapa cara, dimana cara ini adalah hal
kecil namun kadang lupa untuk diterapkan oleh kebanyakan orang.
A.
Pola
Makan
Pola makan yang baik akan mendapat
nilai plus untuk pertumbuhan seorang anak, bukan keharusan tetapi juga sebagai
kewajiban seorang orang tua terutama ibu untuk menjaga pola makan untuk bayinya
dan juga untuk sang ibu juga. Stunting dipengaruhi oleh seribu hari pertama
kehidupan dimulai dari dalam kandungan. Dianjurkan pulan untuk seorang ibu
ketika bayi masih dalam keandungan makan sang ibu harus bisa menjaga pola
makannya.
Ketika anak berusia 0-6 Bulan
Bayi dianjurkan untuk hanya
meminum ASI saja dan tidak meminum seperti air putih apalagi the, kenapa ? itu
karena jika bayi itu sendiri di beri air putih makan bayi akan merasa kenyang
sehingga keinginan untuk minum ASI berkurang.
Setelah usia 0-6 Bulan
Setelah sang bayi telah melewati usia 0-6
Bulan maka bayi di perbolehakan untuk memakan makanan lain atau makanan
pendamping ASI (MPASI) karena pada usia itu bayi memerlukan Zat besi dan juga
vitamin A. contoh makanan untuk Zat besi itu sendiri seperti daging ayam, ikan,
kacang dan sayuran.
Fifah
kecil dulu selalu minum ASI karena
memang mendengar ajuran dari tetangga dan ibu pastinya. Keluarga saya terutama
ibu termasuk orang yang takut dalam kondisi apapun jadi ibu mudah untuk
mengikuti masukan orang-orang karena kadang di takuti oleh orang-orang tapi
alhamdulillahnya ini bermanfaat.
B.POLA
ASUH
Selain
pola makanan yang baik, yang tidak kalah penting adalah pola asuh pada anak di
mana pola asuh sendiri kemampuan orang tua untuk memberikan pertahatian lebih
terhadap anaknya, misalnya orang tua atau ibu harus tau jam makan sang anak ini
hal sangat kecil namun kadang masih ada yang memberikan makan dengan tidak
teratur, orang tua juga harus rajin membawa anak untuk pemeriksaan ke posyandu untuk menimbang berat
badan, tinggi badan agar ibu tau
bagaimana perkembangan sang anak.
Fifah
kecil dulu bisa dibilang jarang ke posyandu karena kakak merasa takut kalau
dibawa kehposyandu, tapi pada saat itu juga Fifah mudah sakit, dan mau tidak
mau kakak harus membawa Fifah untuk cek kesehatannya, daan selanjutnya Fifah
sudah rajin ke posyandu walaupun tidak setiap hari.
C.SANITASI
Kebersihan sangatlah penting,
baik kebersihan lingkungan dan juga keberishan untuk diri sendiri. Ketika lingkungan kita bersih maka
akan terasanya nyaman juga untuk melakukan aktivitas, kebersihan untuk bayi
sangat penting karena pada masa pertumbuhan dia juga memerlukan lingkungan yang
bersih untuk merangsang pertumbuhannya.
Sejak
dini mungkin setiap ibu dapat menjaga bayi dalam lingkungan yang kurang bersih.
Nah,
kalau ini yang biasa diterapkan oleh kakak adalah membersihkan botol minum
setelah Fifah pakai, dan alat-alat lain yang Fifah gunakan.
Mungkin
itu beberapa hal yang dapat diterapkan untuk mencegah terjadinya stunting,
memang hal yang kecil dan sering kita temui di sekitar kita namun kadang masih
sulit tangan ini untuk bergerak melakukan hal tersebut. Kebanyakan orang tua
juga berpikir dan menganggap bahwa anak tumbuh dengan pendek adalah wajar karena faktor
gentik, bisa dikatakan faktor genetik juga karena faktor genetik bisa
mempengaruhi namun hanya 30% sedangkan 70% dapat kita manipulasi sendiri. Mulai
sekarang juga kita sama-sama menjauhkan anak-anak, generasi emas kita yang akan
membangun bangsa ini dari stunting yaitu dengan cara menjaga pola makan kita,
menciptakan lingkungan yang bersih, masak air sebelum diminum, cuci tangan
dengan sabun dan paling penting membuang sampah pada tempatnya.
Stunting
merupakan ancaman utama untuk Indonesia karena anak stunted tidak hanya
terganggu pertumbuhan fisiknya tetapi
juga perkembangan otak. Yuk untuk ibu-ibu jaga anaknya, sayangi anaknya agar
bisa berprestasi di Sekolah !
Alhamdulillah
Fifah kecil yang saya asuh dari kecil sekarang sudah tumbuh besar dan
mendapatkan peringkat dikelasnya walaupun sekarang udah LDR sama Fifah Hehehe. Tulisan
ini juga saya persembahkan untuk Fifah kecil karena saya begitu rindu mengasuh
dia heee. Sekian.
#1000HariTerbaik
Comments
Post a Comment